Aceh Singkil – Wakil Bupati Aceh Singkil, H. Hamzah Sulaiman, S.H., secara resmi menutup kegiatan Ruang Mengabdi #2 yang diselenggarakan oleh Komunitas Ruang Lingkup di Desa Gosong Telaga Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang melibatkan pemuda dan warga setempat dalam berbagai aksi sosial, edukatif, serta pelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif dan dedikasi Komunitas Ruang Lingkup. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta yang telah datang dan berkunjung ke Aceh Singkil untuk turut serta membangun desa melalui kegiatan pengabdian.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran Komunitas Ruang Lingkup dan semua peserta yang telah meluangkan waktu untuk datang ke Aceh Singkil. Ini adalah contoh konkret kontribusi generasi muda dalam pembangunan sosial dan lingkungan. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain di Aceh Singkil,” ujar Hamzah Sulaiman.
Turut hadir dalam penutupan kegiatan ini Camat Singkil Utara, Kepala Desa Gosong Telaga Utara, Ketua Badan Permusyawaratan Gampong (BPG), serta masyarakat Desa Gosong Telaga Utara yang antusias mengikuti jalannya acara.
Founder Komunitas Ruang Lingkup, Harir Rizky Tullah, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat Desa Gosong Telaga Utara dan dukungan dari pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa Ruang Mengabdi bukan hanya sekadar program tahunan, melainkan gerakan kolaboratif untuk menumbuhkan semangat gotong royong, kepedulian lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat berbasis pemuda.
“Kami percaya, perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama. Kehadiran kami di sini adalah bagian dari upaya membangun jembatan antara pemuda, masyarakat, dan pemerintah demi masa depan desa yang lebih berkelanjutan,” ujar Harir.
Selama kegiatan berlangsung, Komunitas Ruang Lingkup melaksanakan sejumlah program unggulan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Di bidang lingkungan, mereka menginisiasi program Bank Sampah untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan, serta menggelar aksi bersih-bersih lingkungan (
clean-up) secara gotong royong
Untuk pelestarian budaya, program Rempah Rasa dihadirkan guna menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan budaya Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Sementara itu, melalui program GELIS (Gerakan Limbah Jadi Bisnis), masyarakat dilatih mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, seperti sabun cuci.
Tak hanya itu, kegiatan edukatif turut mewarnai program ini, seperti sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pendidikan lingkungan bagi anak-anak, serta sosialisasi dunia akademik dan perkuliahan yang bertujuan memotivasi pemuda desa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kegiatan Nobadis (Nobar Bahas Isu Lingkungan) juga menjadi wadah diskusi santai dan edukatif terkait isu lingkungan melalui pemutaran film dan diskusi bersama warga.
Dengan berakhirnya Ruang Mengabdi #2, Komunitas Ruang Lingkup berharap semangat kolaboratif dan nilai-nilai yang ditanamkan selama program ini dapat terus hidup di tengah masyarakat. Mereka optimis, keberlanjutan dari kegiatan ini akan memberikan dampak positif jangka panjang dalam pelestarian lingkungan, peningkatan kualitas pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi lokal.