SIMEULUE– Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Kabupaten Simeulue, khususnya di Desa Bubuhan, Kecamatan Simeulue Cut, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Teuku Umar (UTU) melaksanakan kegiatan sosialisasi berjudul Pengelolaan Kebun Kelapa Berkelanjutan melalui Sistem Pertanian Terintegrasi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024.
Ketua tim pengabdian, Riza Ulhaq, S.Pd, M.Pd, bersama tim dari UTU, memberikan pemahaman kepada para petani tentang pentingnya menerapkan sistem pertanian terintegrasi untuk memaksimalkan produktivitas kebun kelapa secara berkelanjutan. Salah satu materi yang disampaikan adalah manfaat besar dari pertanian terintegrasi, seperti efisiensi sumber daya alam, pengurangan biaya produksi, dan peningkatan hasil pertanian. Para petani juga diberikan praktik langsung dalam pembuatan pupuk organik sebagai bagian dari penerapan pertanian yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Bubuhan, Sahrian, serta Kepala Dusun dan anggota Kelompok Tani Karan Jaya yang terdiri dari 12 orang anggota. Ketua kelompok tani, M. Alfateh, bersama para anggotanya menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Kami berharap program ini dapat membantu para petani kelapa di desa kami untuk mengadopsi sistem pertanian terintegrasi yang dapat meningkatkan perekonomian dan keberlanjutan pertanian,” ungkap
Sahrian, Kepala Desa Bubuhan.
Pendampingan dan pelatihan dalam rangkaian program ini akan berlangsung hingga Desember 2024, dengan fokus pada peningkatan kemampuan petani dalam mengelola lahan secara efisien dan berkelanjutan.
Diharapkan dengan adanya program ini, petani kelapa di Desa Bubuhan mampu mengoptimalkan sumber daya lokal dan menciptakan model pertanian yang lebih ramah lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.