Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Ikatan Alumni SMA Negeri 3 (Ikasmantig) Banda Aceh pada Sabtu, 17 Agustus 2025, menggelar kegiatan spesial bertajuk “Ikasmantig Satu Jiwa, Merdeka Tumbuhkan Karya”.
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi lintas angkatan, tetapi juga menghadirkan diskusi inspiratif tentang bisnis dan dunia kerja.
Diskusi yang berlangsung di Banda Aceh menghadirkan tiga alumni sukses:
Nizar Saputra (Alumni 1989) – Wakil Kepala BPMA Aceh, berpengalaman di Conoco Phillips, Premier Oil, hingga Petronas.
Mawardi (Alumni 1982) – Direktur Utama PT Agra Bumi Niaga (agribisnis) dan PT Perapen Prima Mandiri.
Rizalsyah (Alumni 1991) – Direktur Utama PT Global Mandiri USK.
Dalam pemaparannya, Nizar Saputra menekankan pentingnya kualitas kerja agar generasi muda Aceh mampu bersaing di level internasional.
“Perusahaan internasional tidak melihat siapa kita, tetapi apa yang kita kerjakan dan apa yang bisa kita hasilkan. Oleh karena itu generasi muda Aceh harus siap mengembangkan keahlian agar mampu berjuang di dunia kerja internasional,” tegas Nizar.
Sementara itu, Mawardi menyoroti kondisi dunia usaha di Aceh yang harus terus bangkit terutama pada sektor riil.
“Dunia usaha tumbuh dengan baik jika iklim usahanya bagus. Saya berharap lahir lebih banyak pengusaha lokal dan nasional yang tangguh dari Aceh. Anak Aceh tidak boleh manja dan harus keluar dari zona nyaman jika ingin berhasil,” jelasnya.
Adapun Rizalsyah menekankan potensi besar hilirisasi pertanian, terutama komoditas nilam Aceh.
“Nilam Aceh adalah yang terbaik di dunia. Saat ini animo masyarakat untuk menanam nilam sudah mulai tumbuh kembali. Pemerintah Aceh harus mendorong masyarakat menanam nilam, karena di situlah nilai tambah ekonomi Aceh,” ungkapnya.
Dari hasil diskusi, para alumni Ikasmantig Banda Aceh merumuskan beberapa rekomendasi penting bagi generasi muda Aceh:
Berani keluar dari zona nyaman dan menimba pengalaman di luar Aceh.
Tanggung jawab membangun generasi tangguh bukan hanya perguruan tinggi, tetapi juga keluarga dan masyarakat.
Pengalaman kerja dan wirausaha sangat penting dalam membentuk karakter.
Meningkatkan keahlian dan keterampilan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Selain menjadi forum diskusi inspiratif, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang reuni mini alumni SMA Negeri 3 Banda Aceh. Suasana penuh kebersamaan terasa saat para alumni lintas angkatan berkumpul, mengenang masa sekolah, serta berkomitmen membangun Aceh melalui karya nyata.
Ketua Umum Ikasmantig Banda Aceh, T. Meldi Kesuma, menegaskan pentingnya menjadikan perayaan kemerdekaan sebagai momentum untuk berkarya.
“Acara ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat diterjemahkan dengan karya positif melalui diskusi, kolaborasi, serta tekad para alumni untuk terus berkontribusi bagi kemajuan pendidikan, bisnis, dan pembangunan di Aceh,” ujarnya.