Ekonomi Indonesia Triwulan II-2025 Tumbuh 5,12 Persen, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Konsumsi rumah tangga dan insentif dari APBN jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua 2025.

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy).

Capaian ini menjadi indikator positif pemulihan ekonomi nasional yang didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan berbagai stimulus fiskal dari pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (5/8/2025), menjelaskan bahwa salah satu faktor utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini adalah kuatnya konsumsi rumah tangga, yang diperkuat dengan beberapa stimulus penting dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pada kuartal II-2025 dilakukan pencairan gaji ke-13 yang nilainya cukup signifikan, lebih dari Rp37 triliun. Pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah yang langsung masuk ke dalam account masing-masing pekerja formal. Tentu ini langsung menciptakan multiplier melalui konsumsi rumah tangga,” kata Menkeu.

Sri Mulyani menyebut bahwa pencairan gaji ke-13 untuk PNS dan pensiunan, serta subsidi upah bagi pekerja formal, memberikan dampak nyata terhadap peningkatan daya beli masyarakat, terutama di segmen menengah ke bawah.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN berfungsi sebagai bantalan fiskal yang kuat dalam menjaga daya beli dan stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.

“APBN juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk menjaga daya beli melalui insentif diskon transportasi seperti tarif jalan tol, tiket pesawat, dan lainnya,” jelas Menkeu.

Kombinasi antara bantuan langsung, insentif fiskal, dan kebijakan transportasi dinilai berhasil menjaga momentum konsumsi domestik, yang selama ini merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan capaian ini, pemerintah optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan hingga akhir tahun 2025. Kebijakan fiskal ekspansif dan stimulus sosial akan terus menjadi instrumen utama dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi global dan memperkuat ketahanan dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *