Simeulue – Kabupaten Simeulue resmi ditetapkan sebagai tuan rumah ajang Pra-Kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) ke-IV tahun 2025 untuk cabang olahraga dayung. Kegiatan ini akan berlangsung pada 29 Juni hingga 4 Juli 2025, berlokasi di Pelabuhan Kargo Lama, Kabupaten Simeulue.
Tiga nomor akan dipertandingkan dalam Pra-PORA dayung tahun ini, yakni kayak, rowing, dan traditional boat race (TBR) atau perahu naga. Ketiga nomor tersebut dinilai menarik bagi masyarakat karena menggabungkan unsur kecepatan, kekompakan, dan daya tarik wisata.
Sebanyak 195 atlet dari 13 kabupaten/kota se-Aceh dipastikan ambil bagian dalam ajang ini. Persaingan diprediksi akan berlangsung ketat, mengingat hanya atlet-atlet terbaik yang akan melaju ke Pekan Olahraga Aceh (PORA) XV yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Aceh Jaya pada 2026 mendatang.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Aceh, Drs. T. Sulaiman Badai, menyatakan bahwa Pra-PORA merupakan ajang krusial dalam proses seleksi atlet Aceh. “Atlet yang berhasil meraih posisi tiga besar di masing-masing nomor akan secara otomatis lolos ke PORA 2026,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ajang ini bukan sekadar ajang seleksi, tetapi juga merupakan sarana evaluasi terhadap kesiapan atlet, pelatih, serta perangkat pertandingan. “Kami menggunakan peralatan berstandar internasional, yang sebelumnya dipakai pada PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sulaiman berharap melalui ajang ini akan lahir atlet-atlet dayung Aceh yang mampu berprestasi di tingkat nasional hingga internasional. “Kami ingin melihat atlet dari Aceh tampil di PON XXII NTB-NTT tahun 2028, bahkan menembus kompetisi tingkat dunia untuk mengharumkan nama daerah dan Indonesia,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, dan turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal. Salah satu bentuk dukungan masyarakat diwujudkan melalui kehadiran stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar arena pertandingan. Stand ini menampilkan aneka produk kuliner, kerajinan tangan, serta hasil olahan khas Simeulue, sebagai upaya mendukung perekonomian lokal sekaligus memperkenalkan budaya daerah.
Dengan potensi wisata bahari yang dimiliki serta keindahan alamnya, Simeulue diyakini mampu memperkuat posisi sebagai destinasi unggulan untuk olahraga air di Aceh. Penyelenggaraan Pra-PORA ini diharapkan tidak hanya melahirkan atlet berbakat, tetapi juga menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata daerah ke tingkat nasional bahkan internasional.