Aceh Besar – Pimpinan Wilayah Perum Bulog Aceh, Ihsan, memastikan bahwa pengiriman 4.000 ton beras ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tidak akan mengganggu stok beras di Aceh. Ketersediaan beras dinyatakan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat beberapa bulan ke depan.
Pernyataan ini disampaikan Ihsan saat bertemu Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dan awak media Pers Siber Indonesia (PSI) Aceh di Pergudangan Bulog Siron, Aceh Besar, Selasa (12/08/2025).
Stok Beras 46.000 Ton Hingga Panen Raya 2026
Menurut Ihsan, pengiriman beras ke Sumut merupakan penugasan resmi pemerintah pusat yang sudah diperhitungkan matang.
“Setelah pengiriman, stok beras di Aceh masih 46.000 ton, cukup untuk kebutuhan lima bulan hingga panen raya Februari–April 2026,” jelasnya.
Tiga Mandat Utama Bulog Aceh
Bulog Aceh menjalankan tiga tugas pokok dalam menjaga ketahanan pangan:
Menjamin ketersediaan stok
Memeratakan distribusi
Menstabilkan harga beras
Strategi penting yang dijalankan antara lain penyerapan gabah petani saat panen raya, guna memperkuat cadangan nasional sekaligus menjaga harga di tingkat petani.
Distribusi Merata dan Penyaluran SPHP
Bulog memastikan distribusi beras merata ke seluruh kabupaten/kota di Aceh. Hingga saat ini, realisasi bantuan pangan mencapai 86% dan penyaluran beras RPHP sudah tuntas.
Dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog Aceh telah menyalurkan 1.088 ton beras dalam sebulan terakhir, dengan cadangan 27.000 ton hingga Desember 2025. Beras SPHP jenis medium dijual di pasar terdata BPS dengan harga di bawah HET Rp13.100/kg. Pengawasan dilakukan bersama Satgas Pangan, dengan sanksi bagi pelanggar mulai dari teguran hingga pencabutan izin penyalur.
Gerakan Pangan Murah dan Pendaftaran Pengecer
Bulog Aceh juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai kecamatan agar masyarakat mudah mendapatkan beras terjangkau. Warga yang ingin menjadi pengecer resmi beras SPHP dapat mendaftar langsung ke kantor Bulog.
“Pengiriman beras ke Sumut sama sekali tidak mengorbankan kepentingan masyarakat Aceh. Stok aman, distribusi terjaga, dan harga terkendali. Kepentingan rakyat Aceh selalu menjadi prioritas kami,” tegas Ihsan.