Sekolah Rakyat Hanya untuk Keluarga Miskin, Cak Imin: Verifikasi Langsung ke Rumah

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa seluruh siswa yang diterima di Sekolah Rakyat benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Proses seleksi dilakukan dengan ketat dan berbasis fakta lapangan.

“Ya, Kemensos itu peninjauan ke rumah. Kemensos setelah dapat data, timnya berkunjung ke rumahnya (calon siswa), dipotret, dihitung, dikalkulasi. Jadi, berdasarkan fakta rumahnya,” ujar Cak Imin di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (14/7) malam.

Proses verifikasi ini, menurutnya, dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos) guna memastikan penerima manfaat tepat sasaran. Data awal calon siswa bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), khususnya dari Desil 1 dan 2.

BACA JUGA  Komisi VI DPRA Tinjau Sarana dan Prasarana Pendidikan di Aceh Tamiang

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan bahwa verifikasi dilakukan secara berlapis. Setelah administrasi dinyatakan lolos, panitia akan melakukan kunjungan langsung ke rumah calon siswa untuk mencocokkan kondisi faktual dengan data yang diterima.

“Validasi data tersebut mengacu pada mekanisme atau sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” jelas Gus Ipul.

Ia juga menyebutkan bahwa proses validasi turut melibatkan koordinasi lintas instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk tes kesehatan sebagai tahap akhir sebelum dinyatakan diterima sebagai siswa Sekolah Rakyat.

BACA JUGA  Bupati Aceh Besar Harap Program Sekolah Rakyat Segera Berjalan di Aceh Besar

Dengan sistem ini, pemerintah memastikan bahwa Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagai upaya pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *