Bank Aceh Raih Prestasi QRIS Warkop & Cafe Challenge 2025

Banda Aceh – Bank Aceh menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian para merchant QRIS binaannya yang berhasil meraih juara dalam ajang Warkop & Cafe QRIS Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh. Seluruh pemenang dalam program tersebut merupakan merchant QRIS dari Bank Aceh, baik dalam kategori warung kopi (warkop) maupun kafe.

Program ini berlangsung dari 1 Februari hingga 31 Maret 2025, dengan melibatkan 30 pelaku usaha warkop dan kafe yang tersebar di wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, dan turut dihadiri oleh Syahrul Ramadhan, Pemimpin Divisi Digitalisasi dan Layanan Bank Aceh.

Dalam sambutannya, pihak Bank Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelaku usaha yang aktif mendukung transformasi digital melalui pemanfaatan QRIS sebagai metode pembayaran di tempat usahanya.

Asisten Ahli Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Irwan Saputra, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk mendorong adopsi pembayaran digital di sektor warkop dan kafe. “Segmen ini sangat strategis karena bagian dari budaya masyarakat Aceh yang kuat dengan tradisi ngopi. Jika didorong secara konsisten, adopsi QRIS di segmen ini akan sangat besar,” jelas Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menegaskan pentingnya pelaku usaha memahami sistem pembayaran non-tunai agar bisnis mereka semakin berkembang secara efisien dan modern.

Bank Indonesia juga memberikan beragam hadiah menarik kepada para pemenang, seperti Android TV, tablet, dan smartphone. Selain itu, kasir dari masing-masing tempat usaha juga memperoleh apresiasi khusus atas kontribusinya dalam mendorong penggunaan QRIS di lapangan.

Menanggapi capaian tersebut, Humas Bank Aceh, Hafas, menyampaikan bahwa Bank Aceh sangat mengapresiasi program ini dan menyambut baik partisipasi aktif para merchant binaan.

“Bank Aceh memandang program ini sebagai langkah nyata dalam mendorong transformasi digital sektor usaha lokal, terutama di segmen warkop dan kafe yang menjadi bagian penting dari keseharian masyarakat Aceh,” ujar Hafas.

Ia menambahkan, “Kami melihat kebiasaan ngopi bukan hanya sebagai budaya, tapi juga sebagai pintu masuk menuju perubahan pola transaksi masyarakat yang lebih modern dan efisien. Ini menjadi peluang memperkuat ekosistem digital lokal.”

Sebagai mitra keuangan masyarakat Aceh, Bank Aceh berkomitmen untuk terus mendorong inklusi digital dengan memperkuat layanan QRIS dan pendampingan kepada para merchant agar lebih siap menghadapi perkembangan sistem pembayaran digital di masa depan.